Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melakukan panen kopi dan meninjau lokasi sistem tumpang sari (intercropping) kopi-lada di Pekon Sinar Jaya, Kecamatan Air Hitam
LAMPUNG BARAT — Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melakukan panen kopi dan meninjau lokasi sistem tumpang sari (intercropping) kopi-lada di Pekon Sinar Jaya, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, Rabu (29/5/2024).
Inovasi penanaman tumpang sari antara tanaman kopi dan lada ini dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas dari usaha taninya sehingga menambah pendapatan petani.
Arinal mengatakan komoditas kopi dan lada merupakan komoditas unggulan Provinsi Lampung.
“Dengan inovasi ini diharapkan dapat memaksimalkan produksi dan produktivitas kebun sehingga dapat menambah pendapatan petani,” ujar Arinal.
Arinal menjelaskan tanaman lada yang digunakan ini menggunakan benih lada sambung melada dengan varietas lada natar I yang dikembangkan oleh Universitas Lampung.
Saat ini umur lada sambung yang telah dikembangkan di Kabupaten Lampung Barat kurang lebih berumur 1 tahun dan dapat mulai dipanen saat berumur 2 tahun.
“Benih ini tahan terhadap penyakit phytophthora (penyakit busuk pangkal) yang menjadi masalah utama budidaya lada,” katanya.
Arinal menjelaskan Provinsi Lampung sendiri merupakan sentra penghasil kopi terbesar kedua di Indonesia.
Berdasarkan Data Statistik Perkebunan Provinsi Lampung Tahun 2022 perkebunan kopi di Provinsi Lampung memiliki luas areal sebesar 155.165 ha dan memiliki kapasitas produksi 113.739 ton yang seluruhnya dikelola rakyat.
“Provinsi Lampung telah ditetapkan indikasi geografis Kopi Robusta pada Tahun 2014 dan ada tiga kabupaten terbesar penghasil kopi di Lampung dan yang pertama adalah Lampung Barat sebesar 55.080 ton. Untuk ekspor kopi Robusta Tahun 2022 Provinsi Lampung adalah sebesar 283.814 Ton dengan nilai 536 juta US$,” ujarnya.
Ia menyebutkan ada beberapa program utama pembangunan sub sektor perkebunan dengan sasaran peningkatan kesejahteraan masyarakat, antara lain Kartu Petani Berjaya (KPB) dan Revitalisasi Lada.
“Kemudian, meningkatkan Daya Saing Kopi, Kakao dan Komoditas Unggulan Lainnya serta Mencegah dan Memberantas Peredaran Pupuk Palsu,” katanya.
Ia berharap semoga pembangunan sub sektor perkebunan di Provinsi Lampung dapat terus meningkat, baik produksi dan produktivitasnya sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan peningkatan nilai ekspor.
“Yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani dan dalam rangka mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kabupaten Lampung Barat Nukman menyampaikan terima kasih kepada Gubernur yang sudah banyak memberikan bantuan kepada petani Lampung Barat.
“Ke depan Insha Allah program beliau (Gubernur) akan kita lanjutkan. Karena luar biasa program beliau KPB yang telah membuktikan petani kita sukses,” ujar Nukman.
Dalam kesempatan itu, diberikan sejumlah bantuan seperti sembako, pestisida, kompor gas dan alas terpal untuk pengeringan kopi dan lada.(*)
Posting Komentar