Dinas Kesehatan dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP ) meraih Juara Katagori SKPD Kreatif dan Inovatif di HUT Korpri ke - 48.
Way Kanan.Berani News.
Dalam rangka HUT ke 48 Korpri Sekretaris Korpri Kabupaten Way Kanan menyelenggarakan perlombaan antar SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan .
Di puncak HUT ke 48 Korpri Kabupaten Way Kanan di umumkan sekaligus penyerahan piagam kepada SKPD Kreatif dan Inovatif serta ASN kreatif dan Inovatif tahun 2019.
Penyerahan piagam diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Dr Drs Hi Edward Anthony MM kepada SKPD Kreatif dan Inovatif kepada Juara 1 Dinas Kesehatan dan Juara 2 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta untuk ASN Rajin dan Kreatif diberikan kepada Kabag Hukum Indra.
Sebelumnya Wakil Bupati Way Kanan Edward Anthoni, menjadi inspektur upacara pada HUT Korpri ke-48, di lapangan pemkab setempat, Senin ( 2/12).
Dalam sambutan Presiden Joko Widodo, yang dibacakan oleh Edward Anthoni, mengatakan, apresiasi khusus pada anggota Korpri yang bertugas di pelosok-pelosok negeri, di pulau-pulau terdepan, di kawasan perbatasan dan wilayah-wilayah terisolir,
Revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan. Disisi lain, persaingan antar negara juga semakin sengit untuk berebut.
Dalam menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru, atau terobosan baru, kecepatan, kreativitas dan inovasi adalah kuncinya,” kata Edward Anthoni.
Edward juga mengajak seluruh anggota Korpri untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan, serta tidak ada lagi pola pikir lama. Tidak ada lagi kerja linear. Dan tidak ada lagi kerja rutinitas.
“Birokrasi harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan,” ajaknya.
Kiranya seluruh anggota KORPRI untuk terus menerus bergerak mencari terobosan, terus menerus melakukan inovasi. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan yang menyulitkan rakyat, harus kita pangkas.
“Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi. Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata. Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat dengan cara penerapan teknologi,” tegas Edward.
Dengan kemajuan teknologi, cara kerja birokrasi juga harus berubah. lnovasi teknologi harus bisa mempermudah, bukan mempersulit pekerjaan. Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah.
“Kuncinya adalah kita mau bersatu. Persatuan dan kesatuan adalah pengikat kita untuk menuju lndonesia maju. Tanpa persatuan, kemajemukan negara kita, tidak akan pernah menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan. Tanpa persatuan, kita akan menjadi negara yang lemah dan pecundang,” tandasnya.(Red)
Posting Komentar