Kadisdik Way Kanan Turunkan Tim Menyelidiki Persoalan Kepsek SDN 1 Menanga Siamang
Beraninews.com, Blambangan Umpu-
Menindak lanjuti keluhan kinerja kepala sekolah SD 1 Menanga Siamang Sairana, SPd. Sd yang sudah menjabat kepsek selama 9 tahun namun menunjukkan kinerja yang merosot bahkan pengelolaan anggaran Dana BOS yang tidak melibatkan bendahara dan komite mendapatkan tanggapan serius dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Way kanan.
Ditemui di Kantornya (Kamis, 4/4/2019),Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Way kanan Usman Karim mengatakan pihaknya akan menurunkan Tim yang akan di ketuai oleh Kabid. Raminto.
Tim itu nantinya akan melakukan pengecekan ke sekolah tersebut untuk mengetahui kebenaran permasalahan dari masing-masing pihak.
"Saya baru mengetahui masalah itu dari media untuk selanjutnya akan kita klarifikasi, baik itu kepsek, guru, maupun Komite Sekolah. " Kata Usman Karim.
Selain itu menurut Usman Karim, pihak pengawas juga akan dinkonfrontir karena pengawas lah yang lebih tau kinerja di masing-masing sekolah.
"Peran pengawas akan lebih kita maksimalkan kedepan. Tambah Kadis.
Selain itu lanjut Usman, kalau ternyata benar Kepala Sekolah tersebut tidak melibatkan Bendahara serta Komite sekolah dalam pengelolaan Dana Bos dan tidak memiliki inovasi untuk kemajuan sekolah selama menjabat, "Maka akan kita usulkan kebupati untuk di nonjobkan dari jabatannya," imbuhnya.
Sebelumnya Tim investigasi menyambangi sekolah pada Rabu (3/04/2019) menyambangi ketua Komite dan guru -Guru di menanga siamang dan mendengar adanya keluhan -keluhan terkait kinerja kepsek baik proses belajar maupun pengelolaan Dana Bos di sekolah tersebut.
Selain itu Tim Investigasi IWO way kanan juga mendapati ruang kelas siswa terkesan kumuh dan acak-acakan, sehingga kegiatan belajar-mengajar disana sepertinya tidak berjalan maksimal.
Tim juga mendatangi Ketua Komite setempat, Maludin yang sudah 16 Tahun menjabat ketua Komite, mengaku selama kepemimpinan Kepsek yang diketahui Bernama Sairana, Spd. Sd dirinya mengaku tidak pernah dilibatkan dalam pengelolalaan dan tanggung jawab selaku ketua Komite,
"Saya hanya jadi Ketua Komite saja kalau lain lain saya tidak tau. " Kata Maludin.
Saat ditanya mengenai pengawasan pengelolaan anggaran ketua komite mengaku tak pernah dilibatkan, bahkan setiap ada pencairan dana Bos dirinya tak pernah ada membubuhkan tanda tangan.
"Setau saya kalau ada mau pencairan dana bos, komite ikut tanda tangan tapi saya ga pernah merasa tanda tangan, jadi kalu ditanya berapa dana bos sekolah per triwulan saya tidak tau angkanya. " Paparnya.
Maludin menambahkan memang ada beberapa kali dia tanda tangan surat tapi tidak ada kaitan dengan pengusulan pencairan dana Bos namun yang datang bukan kepsek tapi suaminya.
Terpisah bendahara sekolah sugiyanto, mengakui juga bahwa dirinya benar bendahara sekolah namun masalah penggunaan anggaran dana Bos disekolah tersebut semua dilakukan kepsek.
"saya tidak tau pak pengelolaan dana Bos di sini semua dikelola kepsek. " Kata Sugiyanyo.
Selain itu sejumlah guru honor disana juga mengeluhkan besaran honor yang diterima.
"disini ada 6 guru honor yang didanai dari BOS, jumlah honor kami masing masing hanya Rp. 250 Ribu/ Bulan. " Kata salah seorang honorer yang mewanti wanti namanya agar disamarkan. (Team)