News Admin
Live
wb_sunny

Breaking News

Usman Karim Kadis Pendidikan : Telah membentuk tim untuk menyelusuri keberadaan KIP

Usman Karim Kadis Pendidikan : Telah membentuk tim untuk menyelusuri keberadaan KIP



Way Kanan, Beraninews.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Way Kanan akhirnya Memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan guna
Menindaklanjuti penemuan ratusan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang tercecer, hingga tidak disalurkan beberapa waktu lalu, hari ini Rabu (13/02/2019).



Pimpinan hearing Hendra S.Sos selaku Ketua Komisi IV di dampingi Wakil Ketua Rozali dan Sekretaris Robet Kenedi mempertanyakan dengan tegas terkait hal tersebut
Pemanggilan tersebut di hadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Usman Karim JAB, S.Pd.,MM. bersama staf.


Kepada Beraninews, Hendra selaku Ketua Komisi IV DPRD Way Kanan menyampaikan bahwa persoalan ini tidak sampai disini, dan langsung turun ke lapangan untuk kroscek kebenarannya.dirinya juga dengan tegas mengatakan akan mengusut tuntas permasalahan ini.

"Progam pemerintah ini kan sudah baik, guna membantu anak-anak kita yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan.
Semestinya harus di salurkan kepada penerimanya. Menurut keterangan dari pihak Dinas pendidikan tadi, saya menyayangkan hari, tanggal dan pengirimnya tidak jelas. Untuk kelanjutannya kita lihat nanti setelah hasil investigasi kita dilapangan," paparnya


Pada kesempatan itu, Kadis Pendidikan  Usman Karim menyampaikan
" Kami sudah membentuk tim untuk menyelusuri keberadaan KIP tersebut. Insyaalloh bisa ditemukan secepatnya," ujarnya.

Menurut keterangan Amirudin (mantan staf UPT Negeri Agung) menjelaskan kronologis terjadinya hal tersebut.
"Pada tahun 2015 / 2016 saya yang menerima paket pengiriman untuk UPT itu, dari seseorang yang tidak saya kenal sama sekali, dan ternyata isinya satu dus KIP itu. Kemudian kami salurkan ke sekolah-sekolah agar dibagikan ke penerimanya.


" Setelah itu KIP tersebut dikembalikan lagi oleh pihak sekolah-sekolah dikarenakan tidak terdapat penerimanya, lalu barang tersebut tersimpan di gudang UPT Pendidikan pada saat itu," jelasnya.

Amirudin juga membenarkan pemberitaan bahwa KIP tersebut dan beberapa barang bekas lainnya telah di jual oleh ibu Surat (50) kepada Amirudin (34) pengepul barang bekas (rongsokan).

"Semestinya barang-barang bekas itu kami musnahkan setelah kantor UPT Pendidikan itu tutup pada tahun 2017 , saya menjamin KIP itu tidak disalurkan karena tidak terdapat penerimanya," ungkapnya.( *)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.