REFLEKSI WAY KANAN TAHUN 2018, INI HARAPAN PENGGIAT LITERASI
Way Kanan.Berani News.
Catatan penggiat Literasi.
Tak terasa, sejak dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Way Kanan Adipati Surya dan Edward Anthony pada 17 Februari 2016 lalu, sudah banyak kemajuan yang cukup signifikan dalam sektor pembangunan infrastruktur di Kabupaten Ramik Ragom ini.
Salah satu fokus pembangunan infrastruktur jalan misalnya, jika pada tahun 2016 telah berhasil melakukan pembangunan jalan sepanjang 135,915 KM, lalu tahun 2017 meningkat lagi dengan pembangunan jalan sepanjang 191,252 KM. Belum puas dengan capaian itu, Pemkab Way Kanan tahun 2018 dengan segala upaya pendanaan memanfaatkan DAK (Dana Alokasi Khusus), termasuk melakukan pinjaman sebesar 100 miliar kepada pihak lain, terus berupaya mempercepat pembangunan infrastrukur jalan.
Memasuki tahun 2019, berarti sudah sekitar 3 tahun periode kepemimpinan Adipati & Edward Anthony. Sudah cukup banyak pembangunan infrastrktur yang dicapai. Untuk tahun berikutnya, tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur saja, melainkan juga fokus pada pembangunan SDM.
Seperti dikatakan penggiat Literasi Way Kanan Eko Prasetyo, bahwa untuk tahun selanjutnya percepatan pembangunan SDM juga hal mendesak yang harus dilakukan pemkab untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang maju dan berdaya saing.
“Sudah saatnya pembangunan SDM Way Kanan dikebut untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan bersaing. Way Kanan sudah saatnya harus mampu bersaing dengan kabupaten lain. Pemerataan akses pendidikan yang menjangkau seluruh daerah di Way Kanan adalah salah satu hal serius yang perlu diperhatikan. Termasuk pengembangan minat baca yang merupakan salah satu indikator kualitas SDM harus menjadi skala prioritas pembangunan di tahun berikutnya.”ujar aktivis literasi yang pernah menerima Penghargaan Astra Award Lampung 2018 ini. Senin (31/12).
Menurut Eko, Way Kanan sebenarnya sudah memiliki program jitu dalam rangka meningkatkan kualitas SDM seperti bantuan stimultan bagi guru mengaji, program BOS dan BOSDA di sektor pendidikan, program kerohanian di event MTQ dan lain-lain.
“Namun program tersebut harus diperluas cangkupannya hingga ke semua tempat, sehingga jangan ada daerah atau wilayah yang terisolir. Saya pernah audiensi langsung dengan Pak Bupati mendiskusikan pemerataan akses pendidikan khususnya yentang pengembangan minat baca masyarakat.
Saya mengusulkan kepada beliau agar dibuat Perbub Literasi di Way Kanan. Itu penting agar persoalan pemerataan akses pendidikan di Way Kanan bisa diatasi. Namun sampai saat ini belum juga terwujud usul saya tersebut. Semoga tahun depan dapat dipikirkan dan direalisasi.”papar Eko yang juga pernah menjadi juara 1 pengelola taman baca se-Lampung.
Dirinya juga yakin, jika pembangunan Way Kanan akan lebih cepat tercapai dengan melibatkan stakeholder dan masyarakat. (Eko)
Posting Komentar